Kisah Hitam dibalik Tenarnya Om New Pallapa

Munafik jika anak pantura tidak mengenal musik koplo. Salah satu musik koplo yang tenar di pantura [ciamik gendangnya] adalah Om New Pallapa. Perpaduan musik dan penyanyinya terasa sangat nikmat di telinga. Suara emas Lilin Herlina dan duet maut yang sering dibawakan oleh Garry Mahesa dan Tasya Rosmala dalam lagu Birunya Cinta, Hanya Satu maupun lagu-lagu romantis lainnya, serius sangat mempesona. Lantas sebenarnya ada apa dibalik Om New Pallapa itu?

sumber; youtube.com
Sejarah Dan Asal Usul Orkes Dangdut New Pallapa
Orkes Melayu (Om) New Pallapa ternyata bukan group dangdut yang baru apalagi amatiran. Sepak terjang dalam dunia perdangdutan koplo ternyata sudah lama dirintis. New Pallapa ternyata mutasi dari group dangdut yang bernama Om Pallapa yang didirikan pada tahun 1998 di kota lumpur Lapindo, Sidoarjo Jawa Timur. Waktu itu dipimpin oleh pendirinya Totok Ispiranto bersama Istrinya yang bernama Juana Sari.
Bubar karena perselingkuhan
Dalam perjalannya Group Om Pallapa karirnya mulai naik. Selain terkenal di provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah, kaset Om Pallapa sudah beredar ke luar jawa. Tetapi perjalanan karir Group Om Pallapa tersebut sempat terhenti karena terjadi masalah konflik Internal yang dikarenakan adanya perselingkuhan Pimpinan Juana Sari (Istri Totok) dan Personil Kendang kempul yang akrab disebut Cak Slamet (Kendag New Pallapa sampai saat ini). Akibat perselingkuhan itu menimbulkan penceraian antara pimpinan Totok dan istri Juana Sari. Setelah bercerai, kehidupan Ompalla terganggu sebab Totokpun meninggalkan karirnya sebagai pimpinan Om Pallapa dan pergi ke Jakarta. Mebawa segudang luka.
Om Pallapa menjadi Om New Pallapa
Konflik internal tersebut akhirnya berakhir dan mulai bangkit kembali. Tepatnya pada Tahun 2004 Setelah Group Om Pallapa setelah ditinggal Oleh Totok(Mantan Suami Juana) dan akhirnya Cak Met menikah dengan Juana Sari (Mantan Istri Totok). Setelah Totok benar-benar meninggalkan Pallapa akhirnya Juana Sari [mantan istri Totok] mendirikan Orkes dangdut baru yang bernama Om New Pallapa yang dipimpin sendiri oleh Juana Sari yang sekarang lebih dikenal dengan nama Juana Aurora.
Orkes baru tapi dengan pemain lama. Iya, meski namanya sudah diganti tapi pemain inti yang tidak berubah sama sekali jadi cuma menambahkan New dan tidak membuang nama Pallapa adalah nama yang cocok untuk groupnya itu. Beberapa nama pemain atau personil New pallapa sebagai berikut Cak Slamet(Kendang), Sodik(gitaris),Nono(gitaris), Solik(suling), keybord dan kecrek masih gabung di sini.

sumber; youtube.com
Bangkit bentar, muncul konflik baru
Pada saat ditengah janlan Group New Pallapa terjadi Konflik baru yang menimbulkan Sodik dan Nono hengkang dan gabung dengan Group OM Monata. Namun tak membuat New Pallapa mati, tapi tetap terus berkembang dan  mengundang artis-artis seperti Brodin, Agung Juanda, Gerry Mahesa, Tasya Rosmala, Lilin Herlina, Evi Tamala, Via Vallent, Anjar Agustin, Devi Aldiva, Wiwik Sagita dan bahkan artis-artis yang tenar tempo dulu seperti Jhoni Iskandar, Mansyur S, Yus Yunus sempat menjadi artisnya New Pallapa.
Kalau saat ini New Pallapa lebih banyak mengeksplore lagu-lagu banyuwanginan.  Bahkan New Pallapa sepertinya juga menggandeng Kang Demy dengan lagunya yang berbahasa asli Banyuwangi Seperti lagu Kanggo Riko, Kelangan, Hang Isun dan lainnya. Bahkan untuk mempererat keluarga besar New Pallapa dengan penggemarnya, ada namanya Sahabat New Pallapa [SNP] Indonesia. Inilah salah satu langkah kreatif dan inovatif dari New Pallapa yang patut di ajungi jempol.

sumber; youtube.com
Cak Met sebagai Ikon New Pallapa
Untuk personil New Pallapa yang Selalu tampil eksis dan totalitas yaitu Cak Slamet (Penabuh Kendang) yang sekarang menjadi Ikonnya New Pallapa karena Cak met adalah Penabuh Kendang yang terhebat sampai sekarang. Masyarakat pun sudah mengakui kalau Cak Slamet layak menyemat julukan best of the bestnya penabuh kendang seantero group dangdut koplo indonesia. Bahkan kabarnya banyak orang yang belajar kendang sama cak met ini, termasuk turis dari luar negeri.